Pada Akhirnya Menunggu Ada Batasnya
"Bahkan diingatan yang paling kuat pun, kamu akan terhapus tanpa ampun"
Pada akhirnya, aku
hanya perlu mensyukuri apa pun yang aku miliki hari ini.
Waluapun yang ku tunggu tak pernah datang.
Walaupun yang aku perjuangkan tak pernah sadar dengan apa yg aku lakukan.
Nikmati saja.
Kelak, dia yang aku cintai akan tahu.
Betapa kerasnya aku memperjuangkannya.
Betapa dalamnya rasa yang aku simpan kepadanya.
Dia hanya pura-pura tidak tahu.
Atau mungkin tidak mau tahu sama sekali.
Tidak usah hiraukan.
Jika sampai hari ini aku masih memperjuangkannya.
Dan masih menunggunya, tidak masalah.
Tidak ada salahnya dalam memperjuangkan cinta yang aku rasa.
Namun, satu hal yang mungkin bisa aku renungkan.
Menunggu ada batasnya.
Dan, aku akan tahu kapan harus berhenti dan mulai berjalan lagi.
Meninggalkan tempat dimana aku pernah berjuang sepenuh hati, tetapi tak dihargai.
Waluapun yang ku tunggu tak pernah datang.
Walaupun yang aku perjuangkan tak pernah sadar dengan apa yg aku lakukan.
Nikmati saja.
Kelak, dia yang aku cintai akan tahu.
Betapa kerasnya aku memperjuangkannya.
Betapa dalamnya rasa yang aku simpan kepadanya.
Dia hanya pura-pura tidak tahu.
Atau mungkin tidak mau tahu sama sekali.
Tidak usah hiraukan.
Jika sampai hari ini aku masih memperjuangkannya.
Dan masih menunggunya, tidak masalah.
Tidak ada salahnya dalam memperjuangkan cinta yang aku rasa.
Namun, satu hal yang mungkin bisa aku renungkan.
Menunggu ada batasnya.
Dan, aku akan tahu kapan harus berhenti dan mulai berjalan lagi.
Meninggalkan tempat dimana aku pernah berjuang sepenuh hati, tetapi tak dihargai.
10/07/2017
Yunita Nugraheni
Komentar
Posting Komentar