Wahai Pemilik Senyuman Termanis

"Jatuh Hati Padamu Itu Tak Bisa Ku Pilih, Karena Tuhan Yang Memilihkan. Kita Hanyalah Korban. Jika Kecewa Itu Datang Maka Itu Adalah Konsekuensi sedangkan Jika Bahagia Yang Didapat Maka Akan Aku Anggap Bonus."

Aku senang melihat senyumanmu
Begitu sederhana namun sangat memikat
Penuh hasrat dan sungguh membuatku mati langkah

Namun apa kau tahu?
Senyum yang seindah itu telah membuatku jatuh
Senyum yang seindah senja itu tak pernah membuatku gelagapan
Hanya saja membuat candu dan mengiringiku menuju kegelapan

Lambat laun tanpa kusadari
Aku mulai merindukanmu
Entah sejak kapan rindu itu tumbuh dalam hatiku
Meronta hebat jika ku tak dapat melihat senyuman manis itu

Bukan suatu hal yang mudah menyampaikan rasa rindu padamu
Karena kadang beberapa rasa memang harus dirahasiakan
Bukan untuk diutarakan
Namun untuk disyukuri keberadaannya

Wahai kamu pemilik senyuman manis itu
Semoga kamu sadar jika aku sangat merindukanmu
Jika kamu adalah motivasi terhebat yang mengisi setengah hatiku kini


21/09/2017
Yunita Nugraheni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Salahkan Jarak

Tak Bisa Kelain Hati

Hanya Sekedar Kenangan