Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Adakalanya Kamu Harus Sadar

Gambar
"Jangan sengaja menyapa dan kemudian pergi, karena pada akhirnya kamu hanya membunuhku dengan rasa nyaman." Adakalanya keadaan hanya sengaja mempertemukan Bukan mempersatukan Adakalanya keadaan hanya sengaja mengajarkan Bukan mendewasakan Kadang kita saling bertemu itu karena suatu alasan Bukan karena suatu pemahaman Sadarlah Dekat bukan berarti terikat Jangan sampai kamu ada rasa Jangan sampai kamu mengharapkannya Jangan sampai kamu jatuh hati padanya Jangan sampai kamu menunggunya Jangan sampai kau terluka hanya karena rasa nyaman Meski kadang hati meronta Meski logika selalu bertanya Mengapa harus bertemu? Buat apa kau sengaja menyapaku? Buat apa kau memberiku perhatian? Jika pada akhirnya kita mustahil tuk bersama 28/09/2017 Yunita Nugraheni

Diam-Diam Aku Menaruh Rasa Padamu

Gambar
"Entah Pada Detik Ke Berapa Aku Mulai Menaruh Hati Padamu." Pernah kau merasakan patah hati sebelum berjuang? Rasanya sungguh sangat menyedihkan Kau yang sembuhkan luka Namun kau pula yang patahkan tanpa kata bisa terucap Aku mencintaimu Sungguh ingin ku mengatakan padamu Kali ini sengaja tak ku sampaikan Bukan karena ku tak mau Hanya saja aku sungguh tak mampu Terlalu banyak luka yang tak ingin ku ulang Mungkin takdir sengaja Sengaja membuat kita bertemu hanya untuk saling berbagi Bukan untuk saling memiliki dan melengkapi Biarkan aku saja yang mencintaimu diam-diam Kemudian diam-diam mencuri perhatianmu Diam-diam menaruh rindu pada hatimu Dan mungkin itulah cara terbaikku Menikmati kasih sayangmu secara tidak langsung 23/09/2017 Yunita Nugraheni

Superhero Terhebat

Gambar
"Tempat Pulang Terbaik Adalah Keluarga." Jika kau tanya siapa superheroku Jelas itu bukan kamu Karena superhero yang ku suka dialah orang tuaku Mungkin memang tak bisa terbang Namun mereka punya segalanya Hati yang terlahir sekuat baja Kepercayaan yang diberikan tak terhingga Dan bahkan penopang kehidupan terkokoh Kau tahu? Bagiku orang tua adalah pahlawan terhebat sepanjang masa Dikala aku dirundung masalah Merekalah penawar serta pelipur lara Jadi sudah berapa banyak kau kenal mereka? Apakah pernah kau mendengarkan keluh kesahnya? Atau kau hanya sibuk dengan duniamu saja? 22/09/2017 Yunita Nugraheni

Wahai Pemilik Senyuman Termanis

Gambar
"Jatuh Hati Padamu Itu Tak Bisa Ku Pilih, Karena Tuhan Yang Memilihkan. Kita Hanyalah Korban. Jika Kecewa Itu Datang Maka Itu Adalah Konsekuensi sedangkan Jika Bahagia Yang Didapat Maka Akan Aku Anggap Bonus." Aku senang melihat senyumanmu Begitu sederhana namun sangat memikat Penuh hasrat dan sungguh membuatku mati langkah Namun apa kau tahu? Senyum yang seindah itu telah membuatku jatuh Senyum yang seindah senja itu tak pernah membuatku gelagapan Hanya saja membuat candu dan mengiringiku menuju kegelapan Lambat laun tanpa kusadari Aku mulai merindukanmu Entah sejak kapan rindu itu tumbuh dalam hatiku Meronta hebat jika ku tak dapat melihat senyuman manis itu Bukan suatu hal yang mudah menyampaikan rasa rindu padamu Karena kadang beberapa rasa memang harus dirahasiakan Bukan untuk diutarakan Namun untuk disyukuri keberadaannya Wahai kamu pemilik senyuman manis itu Semoga kamu sadar jika aku sangat merindukanmu Jika kamu adalah motivasi terhebat yang...

Untukmu Kisah Baruku

Gambar
"Jangan Menetap Jika Tak Ada Niat, Karena Aku Terlalu Lelah Untuk Mengulang Sakit Yang Sama." Untukmu sang penjaga hati yang baru Namamu terdengar tak asing ditelingaku Unik dan begitu fasih tanpa ada celah sedikitpun Kau tahu? Hatiku yang awalnya membeku Namun secara tanpa sengaja kau cairkan dengan hangatnya sapaanmu Tutur kata indahmu Setengah mati telah membiusku tanpa sadar Namun dibalik semua itu, apa kau tahu? Dahulu aku terjatuh direruntuhan puing-puing kehancuran Meratapi sedih pahitnya kehidupan karna begitu candu akan namanya cinta Pintaku hanya satu padamu Jangan memikat hatiku Jika tak berniat untuk mengikat Karena sungguh kau seperti imgrin gelap Menjelajah setiap kisahku tanpa permisi lalu sengaja singgah di ujung mimpi 20/09/2017 Yunita Nugraheni

Sebuah Akhir Tanpa Pamit

Gambar
"Bersamamu Atau Ditinggalkanmu Doa Masih Tetap Sama, Semoga Kau Bahagia." Jika menurutmu melepaskan adalah cara terbaik Aku tak peduli Sejauh apa pun aku berusaha Ujungnya akan sama Kau akan memilih untuk pergi Kau pikir melepaskan adalah suatu keberanian Padahal berani melepas bagiku adalah suatu kebodohan Kau pikir itu mudah? Kau salah Sungguh logikamu itu sangat salah Jika tak berniat untuk menetap Mengapa kau sengaja singgah begitu lama Kau tahu seperti apa sakit hatiku? Kau tahu seperti apa rapuhnya lukaku? Justru hilangmu itu yang membuatku sangat menyedihkan Kau paham wanita butuh penjelasan? Diotakmu itu hanya ada cara mengajarkan bagaimana caranya berakhir tanpa sebuah kata pamit 18/09/2017 Yunita Nugraheni

Melepaskan Tak Semudah Mencintai

Gambar
"Rindu Itu Semakin Menjadi Dan Menua Saat Kau Masuk Dalam Mimpi." Karena melepaskanmu tak semudah mencintaimu Harusnya kau sadar itu Yang paling menyakitkan dari perpisahan bukanlah bagaimana dipaksa melupakan Namun ketika ada perasaan sesak dalam dada yang meronta-ronta dan sangat menyiksa Seakan membuat jantung berhenti berdegup Seperti kiamat kecil yang tengah menghantam tanpa ampun Mau sampai kapan aku akan bercerita tentangmu? Mau sampai kapan aku akan memperjuangkanmu? Padahal kamu sudah benar-benar tak mencintaiku Namun aku masih saja mencintaimu Pernah kau tahu seperti apa rasa sakitku? Setiap aku memejamkan mata Aku selalu saja bertemu denganmu Dan pahitnya ketika aku membuka mata Kamu hanya menyebabkan rindu itu semakin menjadi Dan itu selalu saja berulang pada setiap harinya 18/09/2017 Yunita Nugraheni

Mungkin Nanti

Gambar
"Jika Kau Pergi, Pergilah Sejauh Mungkin. Tak Usah Kau Niat Untuk Kembali, Karena Aku Terlalu Lelah Untuk Mengulang Kisah Yang Sama." Jika mungkin kita nanti bertemu Anggap saja aku orang asing Jika mungkin nanti kita tak sengaja bertemu lagi Tak usah kau sengaja sapa aku Bukannya aku tak mau bicara padamu Bukannya aku tak ingin menemui Tapi sadarkah kau Itu hanya akan melukaiku Itu hanya akan mengulang cinta yang dahulu Itulah caraku melawan rasa sakit Karena rasa yang dulu pernah ada Kini sudah aku kubur Rasa dulu yang pernah aku puja Kini sudah takkan terobati Cukup usai cerita cinta kita yang dulu Jangan kau sengaja ulang dengan menguhubungiku Bukannya aku takut Hanya saja aku lelah untuk mengulang Mengulang kisah yang sama Mengulang rasa sakit yang sama Atau bahkan lelah untuk menghapus luka dengan cara yang sama 17/09/2017 Yunita Nugraheni

Pada Setiap Cerita

Gambar
"Bukannya Aku Tak Mampu, Hanya Saja Aku Sedang Tak Mau." Begitu banyak cerita tentang kamu Tapi entah pada cerita ke berapa kamu akan berakhir Pada setiap bait yang ku tulis Pada setiap kalimat yang ku ukir Semua itu tentang kamu Tak bisakah kau lihat aku Tak bisakah kau berikan hatimu itu Kadang aku pun lelah Hanya menulismu dalam sebuah cerita Hanya mengagumimu dalam sebuah bait puisi Tanpa pernah kau tahu Dan mungkin memang tak benar-benar tahu Pada hari ini yang ku lakukan masih sama Menulis tentang kamu dan kamu Perihal kamu yang entah ku sendiri tak tahu bagaimana kabarmu Terkadang pada suatu hari Aku bertanya pada diri sendiri Apakah benar aku harus memperjuangkanmu? Apakah benar aku harus menunggumu? 17/09/2017 Yunita Nugraheni

Sadar Diri

Gambar
"Salahku Aku Hanya Belajar Bagaimana Caranya Mencintaimu, Tanpa Tahu Bagaimana Caranya Melupakanmu." Apa sebenarnya yang kau tunggu? Kegilaan seperti apa yang ingin kau tunjukkan Belum lelah menunggunya selalu? Tak sadarkah kau Jika yang kau tunggu tak pernah ingin datang Lihatlah dirinya sekarang Baik-baik saja dan mungkin sangat bahagia tanpamu Kau sendiri tahu Dia yang selalu kau puja selalu tertawa dengan yang lain Apa benar dia merasa kehilangan? Apa benar dia merasa ditinggalkan? Bahkan satu ingatan tentangmu saja belum tentu dia tinggalkan Yang ada senyum tanpa beban bahwa kau benar-benar telah terhapuskan Dan mungkin baginya kau hanyalah sekedar pembunuh waktu Kemudian, masih inginkah kau berjuang? Mau berapa lagi kau meyakini sepenuh hati? Kau hanya bisa menghibur diri dengan membaca cerita tentang patah hati Menghibur diri dengan menulis cerita tentang ditinggal pergi Dan bahkan hanya dapat mencurahkan luka hatimu dalam bait puisi Sudahl...

Apakah Itu Caramu Bahagia?

Gambar
"Salahku, aku menaruhmu teramat dalam di hati. Sehingga untuk menghapusnya, aku seperti menyakiti diri sendiri." Kau tahu? Seperti apa rasanya dipaksa untuk melupakan dan melepaskan Kau perintah aku berhenti untuk memperjuangkan Meski hati masih sangat mencintai Apa memang kau sangat setega itu Hingga membuatku benar-benar terluka teramat dalam Apa mungkin itukah caramu bahagia? Namun pernakah kau tahu Apakah itu bisa membuatku bahagia juga? Harusnya kau paham Bukan seperti itu caranya bahagia Bukan ketika dipaksa melupakan dan melepaskan Karena itu adalah hal yang paling menyakitkan Ketika perasaan yang kau yakini sepenuh hati menikammu sendiri Doaku hanya satu Semoga kau bahagia dengan caramu itu Bahagia dengan sengaja menikam hati yang sangat mencintaimu Bahagia diatas luka-luka yang belum sembuh semestinya 12/09/2017 Yunita Nugraheni

Perihal Menulis

Gambar
"Yang Paling Kuat Mengingat, Biasanya Adalah Dia Yang Merasa Paling Kehilangan." Aku hanyalah seorang perempuan Suatu saat merasakan kesepian, lelah berjuang dan juga rapuh untuk dapat berdiri tegap Suatu saat akan lelah menangisi kepergianmu atau bahkan lelah berteriak menyebut namamu dalam setiap doaku Kamu tahu? Perihal mengapa aku sangat suka menulis? Menulis adalah caraku menangis Jemariku adalah bentuk kekecewaan Kata adalah goresan tiap luka Serta bait adalah air mata Bagiku, menulis adalah cara terbaik meluapkan rasa rindu Mungkin juga, menulis merupakan caraku menggambarkan kebahagian dari sudut yang berbeda Jika kau ingin tahu aku seperti apa Bacalah, maka kau akan paham seperti apa aku itu Pahamilah, maka kau akan tahu seperti apakah perasaanku itu Dan yang pasti, kamu akan mengenal separuh dari hidupku 10/09/2017 Yunita Nugraheni

Kamu Tahu?

Gambar
"Kau Adalah Apa yang Selalu Aku Tulis, sedangkan Aku Adalah Apa yang Selalu Kau Lewatkan." Kamu tahu? Kau seperti mesin waktu Melihatmu sebentar Membuat kenangan bahagia saat bersamamu meronta seharian dikepalaku Melihatmu sudah menemukan penggantiku Tiap satu detik dalam pejam terasa seperti berjam-jam Kamu tahu? Di balik aku yang selalu memujamu Ada aku yang selalu berdoa agar selalu bertemu denganmu meski itu hanya mimpi Di balik setiap bait rindu puisi-puisiku Ada diriku yang selalu melawan perihnya rasa dari tiap kata karenamu Di balik jiwaku yang sangat mengagumi jingganya senja Ada diriku yang selalu menanti kembalinya dirimu Di balik hinanya diriku dihadapanmu Ada diriku yang tak pernah memandang negatif sedikit pun ke arahmu Di balik caci maki orang yang dilontarkan kepadamu Ada diriku yang selalu berdiri percaya dengan mimpi-mimpimu Di balik setiap nasehat perihal rindu yang ku sampaikan kepada teman-temanku Ada aku yang tak pernah bisa sedik...

Karena Kamu Setega Itu

Gambar
"Kita Pernah Sama-sama Percaya, Bahwa Hujan Adalah Cara Terbaik Untuk Mengembalikan Ingatan." Hai kamu yang pernah singgah dihati Mengapa kau setega itu membiarkanku merasa nyaman bersamamu? Jika pada akhirnya perasaan sayang hanyalah sebatas angan-angan Mengapa kau masih juga lama bersandar Jika kau dan aku tak bisa menjadi kita Apakah kau benar setega itu? Sengaja membuatku jatuh terlalu dalam kemudian kau campakkan Pergilah, sebelum aku semakin terluka Angkatlah langkah sebelum terlanjur membuat hatiku semakin patah Aku tidak ingin mencintaimu sendiri begini lamanya Sebab, begitu sakit menanggung luka yang sengaja kamu goreskan dengan sangat tega Kamu tahu aku mencintamu Kamu tahu segala hal tentangmu selalu membuatku terpukau Namun kamu hanya ingin lama-lama Menjadi seseorang yang tak bisa merasakan apa-apa Biarlah aku menjauh dengan sayatan luka Cukup kamu akan ku kenang dalam ingatan Sebab, setelah kamu pergi Sayang-sayang itu akan ku buang Mesk...

Sudah Saatnya Pulang

Gambar
"Mengenangmu Adalah Cara Menikmati Luka Paling Manis" Mungkin sudah saatnya kamu pulang Sebab, kita tak akan pernah lagi bisa mengulang Cari saja rumah baru untuk kau singgahi Karena aku sudah merelakanmu menjadi bagian lain Cukup, cukup sampai disini kisah kita Segalanya sudah ku berikan Tapi apa? Kau tak pernah pengertian atau mungkin sengaja pura-pura tak mengerti Sudahlah, semua yang pernah aku harapkan Kini sudah kubiarkan membeku bersama ingatan Melebur dalam setiap kesepian Sekarang, kamu tak perlu mendekat dan teruslah menjauh Biarkan aku menata kembali hatiku agar utuh 01/09/2017 Yunita Nugraheni