Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Rehatlah Sejenak

Gambar
"Terkadang kita membutuhkan waktu sebentar untuk beristirahat. Untuk berbicara kepada diri sendiri, menerima kenyataan dan menambah rasa percaya diri. Dan karenanya rehatlah sejenak." Ku berfikir sejenak dalam lamunan. Mengindahkan rasa rindu yang harus ditahan untuk sementara waktu. Andai, ya ku sedang mengandai-andai tentang kisah kita. Bolehkah kita lari saja? Andai dan andai saja. Kau tahu? Aku ingin kita bahagia. Bukan saling menunggu dan ditunggu. Bukan perihal rasa yang harus ku kubur dalam-dalam. Merinduimu dan menunggu kabarmu. Bolehkah aku tak selalu yang harus menunggumu? Bukan karna aku tak kuat, hanya saja sampai detik ke berapa aku harus mengikuti sekapan-kapan maumu dan hingga semau-mau kapanmu. Apa iya kita perlu berhenti sejenak? Bernarkah hal itu yang perlu kita lakukan? Jika iya, apa kau sanggup untuk itu? Kemudian masihkah kau mencintaiku dengan cara-cara bodohku yang terkadang kau bahkan bilang aku ini dungu? Ah sudahlah. Yang ku perca...

Kadang Aku Berfikir

Gambar
"Aku rasa cinta itu milik dua insan, bukan hanya aku saja kan." Boleh kita bertemu? Susah ya meluangkan waktu sebentar saja. Apa iya aku yang akan selalu meluangkan waktu untukmu. Kenapa harus aku? Sesusah itukah kamu melawan rasa malasmu untuk menemuiku? Kadang aku berfikir, mengapa kau mencintaiku dengan cara seperti ini? Kau sadar tidak itu melukaiku. Bahkan aku harus melawan egoku sendiri untuk tak marah dan jengkel atas sikapmu itu. Boleh aku bertanya? Apa benar kau mencintaiku? Semoga, perasaanku tidak salah memilihmu. Aku yakin kau baik. Tapi lama-lama aku pun mulai malas menghadapi sikapmu. Masih selalu sama, bahkan sampai kadang aku ngerasa hubungan ini bukan milik kita tapi hanya aku semata.. Apa benar kita saling mencintai? Ah bodoh rasanya kalau aku harus berdialog dengan pikiran-pikiran pendekku sendiri. Entah kenapa, baru kali ini moodku benar-benar jelek karnamu. Terserah sudah. 10/02/19 Ttd Yunita Nugraheni

Aku Percaya Itu Kamu

Gambar
"Ada yang bilang bahwa bahagia itu sederhana. Awalnya, ku tak percaya hingga kau datang menyapa dikehidupanku." Aku adalah seseorang yang mungkin sangat hina jika orang tahu. Masa lalu yang begitu kelam, membuatku seolah hanya serpihan-serpihan yang tiada arti. Seperti katamu, aku bukan sepantasnya digenggam atau mungkin juga dilepas begitu saja. Namun, tarik ulur pada porsinya itulah yang bisa membuatku kuat. Masa laluku begitu buruk. Berkali-kali aku harus patah dan dilukai serta melukai karena masih mencari pengganti yang dapat menyembuhkan lukaku karna bayang-bayangmu yang terus menghantuiku. Aku pernah bertanya, apakah aku pantas untuk dicintaimu? Maksudku, dicintai oleh orang dengan setulus hati? Hingga nyatanya, kamu datang. Entah bagaimana Tuhan menghadirkanmu begitu saja padaku. Dengan segala senyuman yang selalu membuatku untuk merinduimu tiap waktu. Anehnya, kau bahkan tak peduli dengan kisah masa laluku yang kelam. Kau tak pernah mempermasalahkan sep...

Hanya Sekedar Kenangan

Gambar
"Kita hanya sekedar kisah masa lalu yang beranjak bahagia dengan kisah masing-masing." Hei apa kabar? Entah, kadang ada niat dalam diriku untuk menyapamu meski tak pernah bisa ku lakukan. Bukan karna aku tak mampu, tapi karna aku tak ingin membuat susah hatimu. Aku mengetuk-ngetuk pensil diatas meja. Berharap ada notifikasi lain yang bisa mengacuhkan pikiranku tentangmu sesaat. Kadang aku merasa dirikulah yang terlalu egois. Memenjarakanmu tapi tak pernah berniat untuk hidup berdua denganmu. Aku rasa kau baik-baik saja kan kali ini. Sesekali ku lihat postingan dan tulisan-tulisanmu sudah bukan lagi tentangku. Entah kamu sadar atau tidak, tapi nyatanya setiap kamu menyapaku waktu itu aku selalu berusaha sedingin mungkin didepanmu. Bukan karna aku tega, tapi karna ada hati baru yang harus ku jaga saat itu. Bukan karna sombong, ataupun karna penggantimu lebih baik dalam membahagianku. Serius bukan karna itu. Namun agar membunuh rasa yang pernah terjadi di antara kit...

Jangan Salahkan Jarak

Gambar
"Bisa menjadi wanitamu, itu sungguh suatu anugerah terindah dalam hidupku." Mungkin tak banyak yang tahu apa yang kita rasakan, apa yang kita fikirkan dan yang pasti apa yang kita yakini dalam hati. Ketika jarak yang memisahkan kita, ketika jarak pula yang menyatukan kita. Dan kali ini jarak pula yang dengan tega membuat kita harus memaksa rindu untuk kabur sejenak Cerita kita bakal diuji kembali oleh jarak. Bukan sepatah dua patah kata seperti dahulu mungkin. Bahkan rencana-rencana hidup bersama yang kita susun tiba-tiba harus mundur seketika karna pertimbangan jarak. Apa sesusah itu meyakinkan jarak pada khalayak? Iya nyata sangat susah. Padahal yang punya kisah itu kita bukan mereka. Atau mungkin kamu yang tak percaya akan kisah kita? Semoga bukan, mungkin aku yang terlalu hypersyndrome akibat rencana pernikahan kita yang terancam mundur sekali lagi Pikiran-pikiran pendek dan egois yang bermunculan menyelimutiku. Membuat semua planing indah yang sudah tertata ra...