Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Runtuh

Gambar
Hai capek yaa? Lelah yaa? Rehat sejenak yaa Istirahat boleh kok Tapi nyerah jangan Aku tahu kehidupan ini tak seindah harapan-harapan yang terpikirkan Justru malah kadang kita terjatuh lalu runtuh Gapapa semuanya akan kembali utuh kok Aku pun paham bahwa orang lain tidak akan peduli jika kamu depresi Orang lain tidak akan mau tau jika kamu tertekan Maka dari itu kamu harus sayang sama diri kamu sendiri Karena mereka tidak akan mau tau apa yang sedang kamu alami dan baru saja kamu lewati Kamu harus kuat bukan untuk orang lain Tapi untuk diri kamu sendiri Tetaplah tumbuh meski sering runtuh Runtuh, sembuh, tumbuh Yaa begitulah rantai kehidupan Tetaplah bersyukur dan berterima kasih pada dirimu yang kuat Ttd 22/12/21 Yunita Nugraheni

Tetaplah Bersabar Sayang

Gambar
  Rencanamu tak seindah rencana Allah, maka bersabarlah atas segala ketetapan Nya. Kau tak tahu betapa sakitnya hatiku selalu ditanyai Kenapa belum hamil? Kenapa belum punya anak? Apalagi kalimat itu terlontar dari mulutmu Aku tahu, tak cuma diriku yang merindukan sosok mungil ditengah keluarga kecil kita Jerit tangisku pun pecah sampai kelubuk hati Mendengar kalimat yang tak ingin kudengar keluar dari mulutmu Tolong bersabarlah sekali lagi Karena aku pun ingin kamu sanggup melalui ini bersamaku Ada atau tidaknya malaikat kecil kita nanti, Tetaplah setia menua bersamaku hingga ajal menjemput 01/11/2021 TTd Yunita Nugraheni

Ketika Buah Hati Tak Kunjung Hadir

Gambar
Semesta bukan jahat, tapi kita yang harus lebih kuat. Semesta bukan pilih kasih, tapi kita yang harus lebih mengerti. Cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri, dengan cara yang benar sebagaimana mestinya. Kalimat-kalimat diatas, seringkali ku panjatkan, agar luka yang ku pendam tak semakin meronta-ronta menyayat hati. Memang hadirnya buah hati ada campur tangan Tuhan, dan itu mutlak. Upaya demi upaya sudah banyak yang kulakukan. Namun nyatanya, haid tetap datang tanpa basa basi tiap bulannya. Apa aku baik-baik saja? Jelas tidak, jika aku baik-baik saja aku akan terlihat begitu konyol. Setidaknya aku masih bersyukur, punya suami dan keluarga yang mendukung. Tidak pernah bertanya ataupun mengeluh. Namun, adakalanya aku merasa tertekan dan bersalah. Ketika melihat suamiku sering bermain dengan anak-anak kecil. Meski itu bukan niatnya untuk menyayat hatiku. Tapi entah mengapa, aku begitu marah dan kesal melihatnya. Aku marah, marah pada diriku sendiri. Saling menguatkan, saling mendoakan...