Story 2757km

"Kamu adalah pencapaian paling tinggi yang ingin ku genapi dalam hidupku." Kau itu aneh, sering membuatku kesal tapi selalu ku cinta. Kau itu aneh, selalu sok tidak memperdulikan tapi nyatanya selalu tak mau aku kesepian. Kau tahu? Betapa bahagia dan beruntungnya aku menjadi wanitamu? Mungkin tulisan ini pun tak mampu menggambarkan betapa bahagianya aku Mungkin dan mungkin semua tulisan yang pernah ku tulis tentangmu pun tak akan sanggup menggambarkan betapa beruntungnya aku punya kamu Sesekali kau tahu tidak? Ketika aku jenuh, kesal atau bahkan dibuat marah olehmu hanya satu yang ku lakukan Mereview semua tulisan blogmu dan kemudian memaafkanmu Sederhana ya? Tapi disitu aku merasa lega Aku merasa, aku harusnya tak boleh segois itu denganmu Jika kau baca tulisanku ini nanti Satu pintaku Semoga dan semoga kamu masih tetap orang yang sama Orang yang ku cinta sejak pertemuan saat itu Dan akan menjadi orang yang selalu ingin ku genapi hingga nanti 27/08...

"Layaknya kopi, pahit pun akan kau temui dalam hati yang  ingin kau genapi." Entah aku yang mulai bosan atau memang kesepian yang telah menderu dera menguasaiku. Sejenak aku ingin bebas, bebas dari tugas, jarak dan waktu. Bukan aku ingin mengeluh padamu. Hanya saja aku terlalu jenuh dengan rutinitasku tanpamu. Sesekali ku pandangi notifikasi di hpku, berharap itu darimu. Namun ternyata bukan. Sedih jelas, tapi bisa apa aku. Oh ya, boleh aku bilang padamu? Bukannya aku banyak menuntut, bahkan kau pun tahu aku bukan wanita seperti itu. Aku hanya mau kamu lebih perhatian padaku. Sesederhana itu kok mauku. Sebelum terlambat, aku mau kamu tahu bahwa aku tak pernah merasa sesepi ini tanpamu. Ku kira hatiku sudah kuat. Ku kira jauh denganmu sudah menjadi makananku. Namun ternyata aku salah. Semua pilu dan sepi ini hanya membuatku semakin sering merindukanmu. Percayalah, kelak aku dan kamu akan menjadi kita. 27/08/2019 Ttd Yunita Nugraheni

"Berlarilah hingga kakimu lelah, agar kau tahu bahwa berjalan disampingku adalah hal paling indah." Pada akhirnya, semua perkara akan ada titiknya Sesederhana perasaanku padamu Namun mulai terurai sepi Entah aku yang mulai menganga karna kesepian Atau hanya aku yang terlalu takut waktu sedang tak memihakku Mungkin bukan ragu, namun hanya lelah Harus berapa banyak lembar kertas untuk menulis tentang kamu Harus berapa banyak coretan tinta yang ku buat agar kau paham maksudku Boleh aku menepi sejenak? Aku hanya butuh ruang untuk kau paham bagaimana rinduku Terkadang aku sengaja ingin kau berlari agar kau mulai lelah Karna aku mau kau tahu bahwa sejatinya akulah rumah yang paling tepat untukmu kembali Mengertilah sejenak kekasihku Mengertilah 26/08/2019 Ttd Yunita Nugraheni